TANGERANG | derapfakta.com, Menyikapi adanya aksi demo warga di pembangunan pemakaman Mewah Lestari memorial park di Lokasi blok 2 Desa Taban kecamatan Jambe kabupaten Tangerang bukanlah hal yang pertama kali terjadi karena dari awal begitu akan di kerjakan pun ramai ditolak warga, namun semua kembali kepada pemangku kebijakan dan keputusan pimpinan wilayah yang ternyata proyek tersebut tetap ingin berjalan dengan alasan semua masyarakat akan mendapatkan dampak positif dari pembangunan proyek tersebut.
Namun saat ini malah sebaliknya, sehingga masyarakat merasa ada hal yang aneh dan juga kecewa namun itulah yang menjadi keputusan pemimpin wilayah dengan catatan akan lebih banyak manfaatnya untuk masyarakat namun ternyata proyek tersebut mulai berjalan belum terlihat ada manfaatnya untuk masyarakat, melainkan hanya untuk oknum-oknum tertentu saja yang mendapatkan keuntungan sehingga masyarakat merasa hanya menjadi korban janji belaka oleh pemangku kebijakan dan keputusan pemimpin wilayah.
Sementara Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat Badan pengawas penyalahgunaan Aset dan Anggaran Negara yang juga merupakan putra wilayah setempat pun angkat bicara, “Kami melihat ini hanya akan menjadi bom waktu saja untuk para pemangku kebijakan dan keputusan di wilayah, karena memang kami di awal pun menolak adanya proyek tersebut namun karena janji pemangku kebijakan dan keputusan begitu manis, sehingga keberadaan proyek itu dinilai akan lebih bermanfaat dan membawa dampak baik untuk masyarakat, namun nyatanya hanyalah isapan jempol belaka, ungkapnya pada Minggu (17/9/2023).
Belum lama ini kita merlihat adanya ratusan warga yang melakukan aksi Demontrasi yang kemudian menghentikan kegiatan proyek tersebut, ini suatu bukti bentuk kekecewaan warga terhadap janji manis seorang Pemimpin wilayah dalam hal ini kepala desa setempat.
Suhud menganggap proyek Komersil pemakaman Lestari Memorial Park itu hanya menguntungkan oknum tertentu saja, tapi tidak dengan masyarakat setempat, kami minta pihak pemerintah baik Desa maupun Kecamatan untuk segera mengambil langkah agar hal ini tidak terjadi kembali dan saya pastikan ini hanya akan menjadi Bom waktu saja apabila pemangku kebijakan dan keputusan tidak lagi melihat kepentingan masyarakat, tegasnya.
Saya salah satu putra wilayah desa Taban jadi tau banyak oknum-oknum yang bermain di proyek tersebut, dan kami secara kelembagaan dan mengatasnamakan masyarakat akan membuat surat laporan informasi dan Aduan apabila ada oknum yang mencoba mengintervensi warga kami atau mengintimidasi, karena ini soal kebebasan berpendapat atau pergerakan masyarakat yang kecewa terhadap kegiatan proyek tersebut, geramnya.
Karena sesuai dasar kami melihat wajar apabila warga terjun ke lokasi proyek, ini dpak sebagai bentuk rasa kecewa dengan janji-janji dari para pejabat wilayah yang sudah tidak lagi mementingkan kepentingan masyarakat.
(Rudi_red)